FRAUD AUDIT
Menara Kadin, Jakarta | 10 – 11 Desember 2015 | Rp.3.250.000
LATAR BELAKANG
Skandal keuangan dan akuntansi yang terjadi di berbagai negara telah mendorong ketidakpercayaan publik terhadap penegakan good governance. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menegakkan praktik good governance. Di Amerika misalnya, skandal yang terjadi telah mendorong regulator untuk mengeluarkan Sarbanes-Oxley Act 2003 dan Public Company Accounting Oversight Board guna memperbaiki good governance.
Skandal serupa juga ditemui di Indonesia. Bahkan, publik menyaksikan secara gamblang berbagai tindak kecurangan yang terjadi seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Tidak mengherankan jika Indonesia telah dinobatkan sebagai salah satu dari tiga besar negara terkorup di Asia, berdasarkan hasil riset The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) pada tahun 2008.
Pengalaman menunjukkan bahwa berbagai kasus yang menghebohkan di Amerika Serikat yang terkenal dengan Enron Gate, Worldcom Gate dan lain-lain, terungkap antara lain berkat penggunaan fraud audit dalam teknik auditnya. Teknik audit konvensional seringkali sulit mendeteksi praktik kecurangan (fraud) di beberapa lembaga yang biasanya melibatkan pihak lain (collussion). Guna mencegah terjadinya fraud yang jelas-jelas merugikan banyak pihak, penegakan tata kelola yang baik (good governance) di berbagai institusi, baik pemerintah, perusahaan maupun lembaga non-profit lainnya menjadi suatu kebutuhan mendesak yang tidak dapat ditawar lagi. Namun demikian, banyak pihak yang belum memahami apa sebenarnya fraud audit? mengapa diperlukan? dan bagaimana perannya dalam menyingkap fraud dan menegakkan good governance di Indonesia?
Topik PROGRAM
- Definisi fraud dan kenapa penting bagi perusahaan untuk memahami cara kerjanya
- Type profile pelaku fraud
- 7 Teknik financial shenagans dalam mendeteksi terjadinya fraud dalam laporan keuangan
- Hubungan regulasi standard dan profesi tentang fraud dengan aktivitas internal audit
- Ciptakan pendekatan yang proaktif dari internal audit mengantisipasi fraud
- Analisa process/account pembukuan untuk menerapkan teknik audit fraud
- Respons terhadap indikato
TUJUAN PROGRAM
- Memberikan pemahaman mengenai fraud dan modus operandinya serta pendeteksian terjadinya fraud.
- Memberikan pemahaman mengenai tata kelola yang baik (good governance) dalam upaya mencegah terjadinya fraud.
- Memberikan pemahaman mengenai peran institusi dalam membantu penegakan good governance di Indonesia
- Memberikan pemahaman mengenai teknik perhitungan kerugian akibat kecurangan keuangan
Facilitator
Ritha J. Nainggolan, SE, MBA, CISA.
pernah meraih Top-10 Indonesia Best CFO pada tahun 2010 dan 2011 (versi Majalah SWA) Menyelesaikan MBA dari University of Texas at Arlington, USA, dan mendapatkan Certified Information Systems Auditor sejak Maret 2005. Pernah menjabat Country CFO – PT Microsoft Indonesia (2009 – 2011) Asia Pacific Finance Director – CapRock Communications (2004 – 2009),
Finance Controller untuk Indonesia dan Australia – Schlumberger Network Solutions (2001-2004)
Fransiscus Budi Pranata, SE Ak. MBA. DMS
Menamatkan pendidikan di Akuntan Register dari Universitas Indonesia. MBA Newport University, California, Doctor in Management Studies, Kaizen School of Business Management, Pune – India. Pernah bekerja di Group Finance Controller – Alghanim Kuwait, Finance & President Director- Guinness Beer, Finance Director – American Standard, Finance Controller – Pro XL
INVESTASI
Rp. 3.250.000,-
cforms contact form by delicious:days