SOP For Banks
Five Star Hotels*, Jakarta | 24 – 25 Oktober 2016 | Rp 6.600.000 – ALMOST RUNNING
Five Star Hotels*, Jakarta | 19 – 20 Desember 2016 | Rp 6.600.000
Kurangnya pelatihan tentang teknik dan metode penulisan SOP menjadi penyebab para Penyusun/ Penulis SOP tidak memahami dengan benar bagaimana membuat SOP yang efektif.
SOP yang dapat diartikan sebagai Who Does What and How merupakan salah satu metode kerja yang dibuat sebagai panduan untuk memastikan bahwa proses bisnis berjalan sesuai rencana, standar dan aturan untuk kepuasan pelanggan—baik internal maupun eksternal.
SOP yang dapat diartikan sebagai Who Does What and How merupakan salah satu metode kerja yang dibuat sebagai panduan untuk memastikan bahwa proses bisnis berjalan sesuai rencana, standar dan aturan untuk kepuasan pelanggan—baik internal maupun eksternal.
SOP yang mudah dipahami terbukti meningkatkan produktifitas kerja dan dapat meningkatkan hubungan kerja yang harmonis antar bagian/ proses. Namun, apabila SOP tidak mudah dipahami dan menimbulkan multi tafsir dapat membuat kesalahan kerja dan pada akhirnya merugikan pelanggan.
Keefektifan sebuah SOP dapat dilihat dari a) sejauhmana ia digunakan dan memberi nilai tambah b) sejauhmana ia digunakan dan dapat menyamakan persepsi antar bagian/departemen c) sejauhmana ia dapat berfungsi sebagai pengendali dan pemantau kinerja proses. Apabila SOP ditempat kerja anda tidak demikian, anda wajib meninjau ulang SOP atau bahkan menulis ulang SOP yang ada.
OUTLINE
- Apa bedanya Prosedur dengan SOP, Istruksi Kerja, Pedoman Kerja, Protap, Juklak, Juknis, User/operating manual dll?
- Bagaimana membedakan dan membuat Pedoman dan Panduan?
- Mengapa Prosedur Penulisan Prosedur harus dibuat terlebih dahulu, dan bagaimana membuatnya?
- Bagaimana membuat Prosedur berbasis Proses?
- Mengapa SOP Teknis sudah tidak disyaratkan lagi oleh ISO 9000, dan apakah 6 Prosedur manajemen yang diwajibkan?
- Bagaimana mengantisipasi Prosedur yang dinamis oleh karena Peraturan Bank Indonesia yang sering bertambah dan berubah?
- Bagaimana membuat hirarki dokumen dari PBI hingga Prosedur dan Instruksi kerja?
- Apakah 3 anatomi SOP yang mendasar (Format, Elemen dan Atribut)?
- Mengapa SOP tidak boleh dibuat atas dasar ”Write what you do”?
- Bagaimana merubah fungsi SOP sebagai alat pandu menjadi alat pandu dan alat ukur, alat kendali, alat audit, alat reward and punish?
- Bagaimana membuat SOP dengan dua macam profil pengguna (Pemula dan Ahli)?
- Kapan harus menambahkan masa berlaku SOP?
- Mengapa Flowchart tidak dimulai dengan ”Start” atau ”Mulai”?
- Bagaimana mengintegrasikan SOP dengan Risk Management, Key Performance Indicator dan Service Level Agreement?
- Mengapa kebanyakan Penulis hanya menggunakan format Narration dan Flowchart, dan tidak tahu bahwa Anotated Pictorial atau Video sering kali lebih efektif?
- Bagaimana mengendalikan SOP dengan Document control dan Master lists?
- Mengapa SOP yang dibuat berbasis Struktur dan Uraian Kerja tidak sehandal apabila dibuat berbasis Process Business Map?
- Mengapa SOP harus berbatas waktu (SOP Lifecycle)?
- Bilamana SOP diberi tanda (distempel) ”Controlled”, ”Uncontrolled”, ”Archieved” atau ”Obsolete”?
TRAINER
Ady A Subagya
Seorang Systems specialist ISO 9000 14000, 28000 dan 31000, Fasilitator adalah seorang konsultan dan trainer yang berpengalaman dalam membantu organisasi,
- Menulis ulang business process map
- Membuat standard operating procedure dan Working instructions
- Membuat Risk assessment plan
- Menyusun Job Profile dan Key Performance Indicators
Hingga Mei 2012, pelatihan publik sudah diikuti oleh hampir semua bank, kelas in-house sudah diselenggarakan di World bank, BRI, BNI, Bank Papua, Bank Artha Graha, Bank Nagari Padang, Bank UOB Indonesia, KPK, BPK dan BPKP.
Training Fee :
- Rp. 6.000.000 ,- (On The Spot; payment at the latest 15 March 2013)
- Rp. 6.600.000 ,- (Full fare)
GIFT TRAINING
- HP Android (Lenovo, Samsung, LG, Advan) atau
- Tab (Lenovo, Samsung, LG, Advan) atau
- Voucher Ace Hardware atau
- Voucher Matahari Dept. Store atau
- Voucher Carrefour